terkadang kita lupa untuk mensyukuri apa yang sudah kita miliki hanya karena kita terlalu sibuk melihat apa yang tidak kita miliki.
-alvianica nanda-
xoxo
-alvianica nanda-
RESENSI BUKU
Judul : Ways to Live Forever (Setelah Aku Pergi)
Pengarang : Sally Nicholls
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 216 halaman; 20 cm
Tahun Terbit : Cetakan Ketiga: Desember 2008
Mengidap Leukimia Lymphoblastic akut adalah berita paling buruk jika kita yang mengalaminya. Apalagi bila harus menjalani hari-hari menyeramkan sebelum ajal tiba. Namun Sam Oliver McQueen lebih memilih menghabiskan waktunya untuk menulis buku dan melakukan hal-hal luar biasa yang ingin ia lakukan.
Sam adalah seorang anak laki-laki berusia 11 tahun. Minggu-minggu terakhir kehidupan Sam kebanyakan dihabiskan bersama ibunya yang over-protective; ayahnya yang pendiam; Ella, adik perempuannya yang kadang menyebalkan meskipun kadang baik hati dan Felix Stranger, sahabat karib Sam yang menderita penyakit kanker dan seorang penggemar fanatik Green Day.
Dalam waktu yang cenderung singkat, Sam melakukan berbagai hal-hal konyol dan meyenangkan bersama partner in crime-nya, Felix, mereka membuat sederet daftar hal-hal yang ingin mereka lakukan dan juga beberapa ‘pertanyaan tak terjawab’ mengenai kematian seperti “Sakitkah kalau mati?” atau “Bagaimana kita tau kalau kita sudah mati?”
Keceriaan Sam sempat menghilang ketika Felix meninggal dunia. Namun ia tersadar bahwa orang-orang yang menyayanginya selalu ada untuk menghibur dan membuatnya tersenyum. Sam tidak ingin orang-orang tersayangnya mengingat Sam dalam kesedihan. Lalu ia pun melanjutkan melakukan hal-hal luar biasa bersama keluarganya, bahkan ayah Sam mewujudkan permintaan terakhir dalam daftar yang ia buat, yaitu mengendarai balon udara Zeppelinn.
Bagian yang menarik dalam buku ini adalah adanya isi scrapbook milik Sam yang berisi tentang daftar-daftar pertanyaan aneh, fakta-fakta mengenai kematian, beberapa kartu pos yang berisi ucapan semangat dari orang-orang terdekatnya dan juga coret-coret gambar miliknya.
Cerita dalam buku ini begitu mengalir dan ringan. Kalimat-kalimatnya dituangkan dalam cerita yang membuat kita tersenyum dan tersentuh dalam waktu yang bersamaan. Kekonyolan dan kepolosan Sam cukup menghibur dan membuat kita penasaran sekaligus tidak ingin cerita-cerita Sam ini berakhir.
Pandangan Sam yang begitu optimis mengenai kehidupan menyiratkan banyak amanat yang dapat memotivasi kita. Sam yang sudah melewati hari-hari sulit dan menyakitkan tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya dalam keluhan. Bahkan diakhir tulisan dalam bukunya Sam masih bercanda dengan menuliskan pendapatnya bahwa “ Seharusnya upacara kematian dibuat asyik. Para pelayat jangan menggunakan pakaian hitam. Kalian semua mesti menceritakan kisah-kisah lucu tentang aku, jangan yang sedih-sedih”.
Pandangan Sam yang begitu optimis mengenai kehidupan menyiratkan banyak amanat yang dapat memotivasi kita. Sam yang sudah melewati hari-hari sulit dan menyakitkan tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya dalam keluhan. Bahkan diakhir tulisan dalam bukunya Sam masih bercanda dengan menuliskan pendapatnya bahwa “ Seharusnya upacara kematian dibuat asyik. Para pelayat jangan menggunakan pakaian hitam. Kalian semua mesti menceritakan kisah-kisah lucu tentang aku, jangan yang sedih-sedih”.
xoxo
Inscription à :
Articles (Atom)
